Saat   ini berkembang berbagai macam jenis diet, mulai dari diet protein   tinggi, diet makanan bayi, diet karbohidrat, hingga diet golongan darah.   Sebenarnya, program diet sudah ada sejak era 1700-an. Beragam cara   dilakukan untuk mendapatkan berat badan ideal termasuk cara-cara   ekstrim.
Berikut lima belas jenis diet sepanjang sejarah,  seperti dikutip dari Womans Day.
1. 1727: Menghindari  tinggal di sekitar rawa 
Pada  1727, Thomas Short menulis risalah yang berjudul   ‘The Causes and  Effects of Corpulence’. Untuk membuat tulisan tersebut  Short melakukan  observasi dan berkesimpulan, orang yang tinggal di  sekitar rawa,  cenderung bertubuh gemuk. Ia merekomendasikan orang harus  memilih dan  pindah ke tempat yang kering untuk menghindari efek  samping dari rawa.
2. 1800an :  Histeria kelaparan 
Selama   paruh kedua abad ke-19, suatu bentuk “Anorexia Victoria” adalah hal   yang dilakukan di kalangan kelas menengah dan aristokrasi di Eropa   Barat. Orang-orang sengaja membuat lapar dirinya sendiri untuk hidup   sesuai dengan ide Victoria, yang berhubungan dengan kemurnian spiritual   dan feminitas.
3.  1820: Diet cuka 
Seorang   penyair bulimia dan anokreksia, Lord Byron mempopulerkan diet cuka  pada  1820an. Niatnya adalah untuk membersihkan rancun dalam tubuh  dengan  meminum cuka dan air setiap hari. Tetapi, yang terjadi adalah ia  muntah  dan terkena diare, dan tak heran jika berat badannya menurun.
4. 1903: Mengunyah tanpa  menelan
Seorang kurator seni asal San Francisco, Horace Fletcher terkenal sebagai ‘The Great Masticator’, setelah ia kehilangan 40 pon berat badannya. Hal itu karena ia mengunyah makanan dan tidak menelannya. Pola makan Fletcher, ia mengunyah setiap makanan sebanyak 32 kali (satu untuk setiap gigi), lalu memuntahkannya. Ia melakukannya dengan logika, tubuh akan menyerap nutrisi yang dibutuhkan tanpa harus bertambah bobot berat badan.
Seorang kurator seni asal San Francisco, Horace Fletcher terkenal sebagai ‘The Great Masticator’, setelah ia kehilangan 40 pon berat badannya. Hal itu karena ia mengunyah makanan dan tidak menelannya. Pola makan Fletcher, ia mengunyah setiap makanan sebanyak 32 kali (satu untuk setiap gigi), lalu memuntahkannya. Ia melakukannya dengan logika, tubuh akan menyerap nutrisi yang dibutuhkan tanpa harus bertambah bobot berat badan.
5. 1925: Diet Rokok
Sulit memang membayangkan iklan rokok mempromosikan kehidupan yang sehat. Tetapi, pada 1920an, beberapa perusahaan rokok di Amerika Serikat, mempromosikan produk rokok dengan menonjolkan kelebihan ‘bisa menghilangkan nafsu makan’.
Sulit memang membayangkan iklan rokok mempromosikan kehidupan yang sehat. Tetapi, pada 1920an, beberapa perusahaan rokok di Amerika Serikat, mempromosikan produk rokok dengan menonjolkan kelebihan ‘bisa menghilangkan nafsu makan’.
6. 1928: Diet daging mentah
Seorang pengembara benua Arktik, Vilhjalmur Stefansson, mempromosikan bahwa diet versi ekstrim yang dilakukan suku Atkin cukup efektif. Setelah tinggal di tundra utara, Stefánsson takjub melihat betapa sehatnya orang Inuit, yang hidup di Arktik, meskipun makan ikan mentah dan lapisan lemak ikan paus, tanpa mengonsumsi buah atau sayuran.
Seorang pengembara benua Arktik, Vilhjalmur Stefansson, mempromosikan bahwa diet versi ekstrim yang dilakukan suku Atkin cukup efektif. Setelah tinggal di tundra utara, Stefánsson takjub melihat betapa sehatnya orang Inuit, yang hidup di Arktik, meskipun makan ikan mentah dan lapisan lemak ikan paus, tanpa mengonsumsi buah atau sayuran.
Stefánsson   begitu tertarik pada diet tersebut dan mengklaim dia telah  melakukannya  sendiri dan membuktikan efektivitasnya. Ia lalu  memeriksakan diri ke  New York Bellevue Hospital, di mana oleh dokter  dipantau kesehatannya  selama beberapa bulan. Setelah observasi, dia  dinyatakan sehat.
7.  Awal 1930an: Sabun pelangsing
Cuci dan hilangkan lemak di kamar mandi? Walaupun kedengarannya mustahil, sabun pelangsing cukup populer pada 1930an, di Amerika Serikat. Produk sabun berlabel ‘Fatoff’, ‘Fat-O-NO’ dan ‘La-Mar Reducing Shop’, berhasil menipu para wanita untuk membeli. Meskipun perusahaan sabun tersebut mengklaim bisa mengurangi lemak, tetapi produk-produk itu sebenarnya seperti sabun mandi biasa.
Cuci dan hilangkan lemak di kamar mandi? Walaupun kedengarannya mustahil, sabun pelangsing cukup populer pada 1930an, di Amerika Serikat. Produk sabun berlabel ‘Fatoff’, ‘Fat-O-NO’ dan ‘La-Mar Reducing Shop’, berhasil menipu para wanita untuk membeli. Meskipun perusahaan sabun tersebut mengklaim bisa mengurangi lemak, tetapi produk-produk itu sebenarnya seperti sabun mandi biasa.
8. 1954: Diet cacing
Ketika orang tahu bahwa cacing parasit yang hidup di usus, menghisap nutrisi dan menyebabkan kehilangan berat badan, ada beberapa orang yang jusru memanfaatkannya. Beberapa orang mulai menelan kista cacing pita (cacing pita bayi) untuk bisa makan banyak tanpa harus pusing memikirkan berat badan. Namun, diet ini sempat menuai kontroversi, karena ada fakta menyeramkan tentang cacing tersebut. Cacing itu dapat tumbuh hingga 25 kaki, sehingga bisa menyebabkan kejang, meningitis atau demensia.
Ketika orang tahu bahwa cacing parasit yang hidup di usus, menghisap nutrisi dan menyebabkan kehilangan berat badan, ada beberapa orang yang jusru memanfaatkannya. Beberapa orang mulai menelan kista cacing pita (cacing pita bayi) untuk bisa makan banyak tanpa harus pusing memikirkan berat badan. Namun, diet ini sempat menuai kontroversi, karena ada fakta menyeramkan tentang cacing tersebut. Cacing itu dapat tumbuh hingga 25 kaki, sehingga bisa menyebabkan kejang, meningitis atau demensia.
9. 1960an: Diet tidur
Tidur dilakukan untuk menekan nafsu makan dan menurunkan berat badan. Itulah ide di belakang ‘The Sleeping Beauty Diet’, yang dipopulerkan pada 1960-an. Pengikut diet ini seperti Elvis Presley, menurunkan berat badan dengan tidur dalam waktu lebih dari 8 jam tiap harinya.
Tidur dilakukan untuk menekan nafsu makan dan menurunkan berat badan. Itulah ide di belakang ‘The Sleeping Beauty Diet’, yang dipopulerkan pada 1960-an. Pengikut diet ini seperti Elvis Presley, menurunkan berat badan dengan tidur dalam waktu lebih dari 8 jam tiap harinya.
10. 1961:  Tidak menghitung  kalori
Herman Taller, MD, menyatakan tidak perlu untuk menghitung kalori saat makan, selama Anda menghindari karbohidrat dan mengonsumsi makanan mengandung lemak tinggi dan protein. Caranya, Anda harus mencuci bahan makanan dengan 80 gram minyak nabati tak jenuh ganda, yang tersedia dalam pil yang dijual Taller.
Herman Taller, MD, menyatakan tidak perlu untuk menghitung kalori saat makan, selama Anda menghindari karbohidrat dan mengonsumsi makanan mengandung lemak tinggi dan protein. Caranya, Anda harus mencuci bahan makanan dengan 80 gram minyak nabati tak jenuh ganda, yang tersedia dalam pil yang dijual Taller.
Teorinya,   ketika dikonsumsi bersamaan, minyak dan protein bisa meluruhkan lemak,   yang mengakibatkan penurunan berat badan hingga 30 kg dalam delapan   bulan. Tapi, Taller mendapat masalah dengan hukum ketika ia menggunakan   bukunya untuk mempromosikan sebuah label minyak tertentu, dan pada 1967   ia dihukum atas penipuan dan konspirasi.
11.  1970san :  Diet Prolinn 
Pada   1970-an, Roger Linn, MD, merekomendasikan tidak perlu makan apapun   kecuali ‘cairan ajaib’ yang disebut Prolinn. Prolinn terdiri dari tanduk   hewan tanah, kuku, kulit, urat, tulang dan bagian lainnya yang   diberikan rasa buatan, warna dan enzim, agar menjadi cair. Minuman ini   mengandung 400 kalori dan tanpa gizi. Diet ini memang bisa bikin tubuh   langsing dengan cepat, tapi setidaknya 58 orang yang mencoba diet ini,   terkena penyakit jantung.
12.  1980-2000an: Diet udara 
Diet   ini mengharuskan hidup hanya dengan udara. Breatharians (pengikut diet   ini) percaya bahwa ketika manusia menemukan arti paling murni di  dunia,  mereka tidak lagi membutuhkan makanan, air atau tidur. Seorang  wanita  Australia bernama Jasmuheen, mengaku sebagai Breatharian, dan  mencoba  untuk membuktikannya. Tapi, pembuktian dibatalkan setelah empat  hari,  ketika ia sedang berpidato pupil matanya membesar dan ia  mengalami  dehidrasi akut.
13.  2000an: Diet kacamata biru
 Pernah   memperhatikan bagaimana logo makanan cepat saji menggunakan warna  merah  dan kuning dalam logo mereka dan restoran? Mereka mengatakan  kedua  warna itu merangsang nafsu makan. Sebaliknya, warna biru bisa  digunakan  untuk menekan nafsu makan. Sebuah perusahaan Jepang  menggunakan  informasi ini untuk menciptakan sepasang kacamata dengan  lensa diet  berwarna biru. Cara ini dianggap bisa mengubah makanan yang  tampak  menggiurkan, menjadi tidak menarik, sehingga mengurangi  keinginan Anda  untuk makan.
14.  2000an: Diet akunpunktur
 Praktik   akupunktur pada tulang rawan bagian dapat menekan nafsu makan Anda.  Hal  itu berdasarkan aurikularis akupunktur, suatu bentuk penyembuhan  terapi  Cina, ketika jarum sengaja dipasang di telinga sampai satu  minggu.  Dengan cara itu, tubuh akan beradaptasi dan diet lebih efektif.
Para   pendukung metode ini mengatakan dengan merangsang titik tekanan di   telinga bisa mengendalikan nafsu makan. Metode penurunan berat badan   belum terbukti efektif, dan dapat menyebabkan berbagai efek samping   berbahaya, seperti infeksi serius.
15. 2000an: Diet bola kapas
 Siapa   yang butuh makanan ketika dapat kenyang dengan mengonsumsi bola kapas   yang rendah kalori. Itulah yang diungkapkan penggemar diet ini.  Beberapa  orang memakannya dalam keadaan kering, tetapi ada juga yang  mencelupnya  dalam gelatin sehingga mudah dikonsumsi. Menurut pecinta  diet kapas,  perut terasa kenyang dan tubuh tidak gemuk. Kapas memang  mengandung  serat tinggi, tetapi itu bukan jenis kebutuhan serat  manusia.
 
 
 
 
